ILMU BAHAN MAKANAN
PENENTUAN
MUTU UMBI – UMBIAN
A.
TUJUAN
1.
Tujuan
Instruksional Umum :
Setelah
mengikuti praktikum, mahasiswa mampu menentukan mutu umbi-umbian dan faktor
yang mempengaruhinya.
2. Tujuan Instruksional
Khusus :
a. Mahasiswa
mampu mengetahui dan membedakan jenis umbi – umbian
b. Mahasiswa
mampu mengetahui tanda kesegaran atau kerusakan berdasarkan sifat mutu
c. Mahasiswa
mampu mengetahui cara penggunaan yang tepat
d. Mahasiswa
mampu mengetahui perubahan yang terjadi
saat penyimpanan
B.
PRINSIP
a.
Membedakan jenis umbi –
umbian dengan mengidentifikasi secara visual
b.
Mengamati perubahan
pada umbi – umbian yang disimpan pada suhu yang berbeda
C.
TINJAUAN
PUSTAKA
Umbi
– umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi
kayu, ubi jalar, kentang, garut, kimpul, talas, gembili, ganyong, dan lain
sebagainya. Umbi -umbian merupakan hasil
tanaman karbohidrat yang cukup penting disamping serealia. Ubi kayu ( Manihot Utilissima ) menghasilkan umbi
setelah tanaman berumur 6 bulan. Kerusakan yang terjadi pada umbi – umbian
adalah terjadinya perubahan warna pada daging ubi kayu segar menjadi coklat.
Proses ini biasanya disebut kepoyoan, proses kepoyoan pada ubi kayu dapat
diakibatkan oleh reaksi pencoklatan secara enzimatis yang menyebabkan rasa ubi
kayu menjadi pahit dan teksturnya keras. Kerusakan lain dapat berupa kulit
terkelupas, memar dan terpotong.
Umbi-umbian
dibedakan berdasarkan asalnya yaitu umbi akar dan umbi batang. Umbi akar atau
batang sebenarnya merupakan bagian akar atau batang yang digunakan sebagai
tempat menyimpan makanan cadangan. Yang termasuk umbi akar misalnya umbi kayu
dan bengkuang, sedangkan ubi jalar, kentang, dan gadung merupakan umbi batang.
Komponen
zat gizi tertinggi pada umbi-umbian adalah karbohidrat, biasanya dalam bentuk pati.
Seringkali umbi-umbian juga mengandung racun dan minyak atsiri. Pada umumnya
umbi-umbian mengandung kadar protein lebih rendah disbanding dengan serealia,
hanya sekitar 0,5 – 1,5 %, tetapi kandungan proteinnya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kelompok ekstrak tepung ( sagu dan tapioka ). Selain sumber
karbohidrat, umbi—umbian juga merupakan sumber cita rasa dan aroma karena
mengandung aleoresin.
Ubi
kayu / singkong berbentuk silindris dengan ujung mengecil, diameter rata-rata
2-5 cm dan panjang sekitar 20-30 cm. Diperdagangkan dalam bentuk masih
berkulit. Umbinya mempunyai kulit yang terdiri dari 2 lapis, yaitu kulit dalam
dan kulit luar. Daging umbi berwarna putih atau kuning. Dibagian tengah daging
umbi terdapat suatu jaringan yang tersusun dari serat. Antara kulit dalam dan
daging umbi terdapat lapisan kambium.
Ubi
jalar memiliki kulit relatif tipis dibandingkan dengan kulit pada ubi kayu.
Warna daging umbi putih, kuning, jingga, kemerah-merahan atau ungu. Warna kulit
luar juga berbeda-beda, biasanya putih kekuningan atau merah ungu dan tidak
selalu sama dengan warna daging umbi. Bentuknya sering tidak beragam ( bulat,
lonjong, benjol-benjol ). Daging umbi biasanya mengandung serat, ada yang
sedikit ada pula yang banyak.
Umbi
garut merupakan rhizome dari tanaman garut. Berwarna putih dan dibungkus dengan
sisik-sisik secara teratur. Sisik-sisik ini berwarna putih sampai coklat tua.
Rhizome garut mempunyai panjang 20-45 cm dan diameter sekitar 2,5 cm. Pada
rhizome garut terdapat rambut-rambut terutama pada sisik umbi.
Kimpul
berbentuk silinder hingga agak bulat, terdapat internode atau ruas dengan
beberapa bakal tunas. Jumlah umbi anak dapat mencapai 10 buah atau lebih,
dengan panjang sekitar 12-25 cm dan diameter 12-25 cm umbi yang dihasilkan
biasanya mempunyai berat 300-1000 gram. Irisan melintang umbi memperlihatkan
bahwa struktur umbi kimpul terdiri dari kulit, korteks, dan pembuluh floem dan
xylem. Kulit umbi mempunyai tebal sekitar 0,01 - 0,1 cm, sedangkan korteksnya
setebal 0,1 cm. Pada pembuluh floem dan xylem terdapat pembuluh-pembuluh pati.
Gembili
pada umumnya memiliki bentuk bulat sampai lonjong, tetapi ada juga bentuk
bercabang atau lebar. Pemukaan umbi licin, warna kulit umbi krem sampai coklat
muda, warna korteks kuning kehijauan dan warna daging umbi putih bening sampai
putih keruh.
Umbi
gembili berdiameter sekitar 4 cm, panjang 4 cm sampai 10 cm dengan bentuk bulat
atau lonjong. Tebal kulit umbi sekitar 0,04 cm. Kulit umbi mudah dikupas karena
cukup tipis. Berat umbi sekitar 100 – 200 gram.
Tanaman
kentang ( Solanum tuberosum L. )
merupakan tanaman semusim yang berbentuk semak, termasuk divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo Tubiflorae,
family Solanaceae, genus Solanum dan spesies Solanum tuberosum L. (
Beukema, 1977 )
Pertumbuhan
tanaman kentang sangat dipengaruhi cuaca. Tanaman kentang tumbuh baik pada
lingkungan dengan suhu rendah, yaitu 15-200 C, cukup sinar matahari,
dan kelembapan udara 80 – 90 % (
Sunarjono, 1975 )
Apabila
selama perkembangan umbi terjadi cekaman suhu yang tinggi, umbi yang dihasilkan
akan berbentuk abnormal karena terjadi pertumbuhan baru dari umbi yang telah
terbentuk sebelumnya yang disebut pertumbuhan sekunder ( retakan-retakan pada
umbi, pemanjangan bagian ujung umbi, dan kadang terjadinya rangkaian umbi ).
Dalam
proses pembentukan umbi berlangsung dua bagian proses penting, yaitu
pembentukan stolon dan pembentukan umbi dari stolon tersebut. Stolon adalah
perubahan bentuk dari tunas batang yang biasanya ada di bawah permukaan tanah.
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan stolon adalah tunas apikal, keadaan
gelap, lembab, dan hormone tumbuh, tetapi stek batang yang tidak mempunyai
tunas apikal dan hanya mempunyai sebuah mata tunas samping dan tanpa akar
ternyata juga bias membentuk stolon. Dengan akar justru tidak membentuk stolon,
melainkan membentuk tunas batang. (
Kumar dan Wareing, 1972)
Kentang
mempunyai keragaman jenis yang cukup banyak, terdiri dari jenis-jenis lokal dan
beberapa varietas unggul. Jenis kentang tersebut mempunyai perbedaan yaitu pada
bentuk, ukuran, warna daging umbi, warna kulit, daya simpan, komposisi kimia,
sifat pengolahan dan umur panen. Berdasarkan warna kulit dan daging umbi,
terdapat tiga golongan kentang yaitu kentang kuning, kentang putih, dan kentang
merah. Kentang kuning memiliki kulit dan daging umbi berwarna kuning. Kentang
putih memiliki kulit dan umbi berwarna putih. Sedangkan kentang merah berkulit
merah dengan daging umbi berwarna kuning. Jenis kentang yang paling disenangi
adalah kentang kuning karena memiliki rasa enak, gurih, empuk, dan sedikit
berair. Kadang-kadang ada warna hijau pada kulit kentang. Warna hijau pada umbi
kentang tidak disukai karena rasanya pahit. Selain itu, bagian yang warna hijau
ini banyak mengandung racun (solanin).
Sebagai
bahan makanan, kentang banyak mengandung karbohidrat, sumber mineral (fosfor,
besi, dan kalium), mengandung vitamin B (tiamin, niasin, vitamin B6), vitamin
C, antosianin, dan sedikit vitamin A. Selain itu, kentang juga mengandung
protein, asam amino esensial, elemen-elemen mikro, magnesium. Senyawa
antioksidan yang terdapat pada kentang yaitu antosianin, asam klorogenat, dan
asam askorbat. ( Sudarmadji, 1989 )
D.
ALAT
DAN BAHAN
Alat : - Triple Beam Balance
-
Piring Plastik
-
Micrometer
-
Kantong Plastik
Bahan : - Garut
- Ketela
- Singkong
- Kimpul
- Kentang
- Gembili
- Uwi
- Ganyong
E.
PROSEDUR
KERJA
1.
Identifikasi
secara visual
Kentang
Pengamatan
( bentuk, warna, keadaan fisik )
Pengukuran
( panjang, lebar, diameter, berat )
2.
Mengamati
perubahan yang terjadi selama proses penyimpanan
Penyimpanan
1 hari, 3 hari, 5 hari
Pengamatan
F.
HASIL
PENGAMATAN
1. Identifikasi
secara visual
Sampel
|
Warna
|
P
(cm)
|
L
(cm)
|
d
(cm)
|
berat
(g)
|
Keadaan
Fisik
|
|
Kulit
|
Dalam
|
||||||
Kentang
1
|
Coklat
tua
|
Kuning
muda agak putih
|
5,535
|
4,413
|
3,838
|
54,5
|
-
bentuk tdk beraturan
- terdapat cacat
|
Kentang
2
|
Coklat
tua
|
Kuning
muda agak putih
|
5,43
|
4,43
|
3,848
|
60
|
- bentuk oval
-
tdk terdapat cacat
|
Kentang
3
|
Coklat
tua
|
Kuning
muda agak putih
|
5,115
|
3,82
|
3,013
|
37,5
|
- bentuk oval
-
kulitnya sedikit terkelupas
- agak busuk
|
Rata2
|
|
|
5,36
|
4,221
|
3,566
|
50,67
|
|
Perhitungan :
v Kentang
1 :
Panjang = 5,5 cm
+ (7x0,05)mm
= 5,5 cm + 0,35 mm
= 5,5 cm + 0,035 cm = 5,535 cm
Lebar = 4,4 cm +
(2,5x0,05)mm
= 4,4 cm + 0,125 mm
= 4,4 cm + 0,0125 cm = 4,4125 cm =
4,413 cm
Diameter = 3,8
cm + (7,5x0,05)mm
= 3,8 cm + 0,375 mm
= 3,8 cm + 0,0375 cm = 3,8375 cm
= 3,838 cm
v Kentang
2 :
Panjang = 5,4 cm
+ (6x0,05)mm
= 5,4 cm + 0,3 mm
= 5,4 cm + 0,03 cm = 5,43 cm
Lebar = 4,4 cm +
(6x0,05)mm
= 4,4 cm + 0,3 mm
= 4,4 cm + 0,03 cm = 4,43 cm
Diameter = 3,8
cm + (9,5x0,05)mm
= 3,8 cm + 0,475 mm
= 3,8 cm + 0,0475 cm = 3,8475 cm
= 3,848 cm
v Kentang
3 :
Panjang = 5,1 cm
+ (3x0,05)mm
= 5,1 cm + 0,15 mm
= 5,1 cm + 0,015 cm = 5,115 cm
Lebar = 3,8 cm +
(4x0,05)mm
= 3,8 cm + 0,2 mm
= 3,8 cm + 0,02 cm = 3,82 cm
Diameter = 3 cm
+ (2,5x0,05)mm
= 3 cm + 0,125 mm
= 3 cm + 0,0125 cm = 3,0125 cm =
3,013 cm
2. Pengamatan
perubahan setelah penyimpanan
Sampel
|
Hari
Ke-
|
Kondisi
Penyimpanan
|
Tekstur
|
Warna
|
K’segaran
|
Keadaan
Fisik
|
|
Kulit
|
Dalam
|
||||||
Kentang
|
1
|
Plastik
tertutup & dilubangi dlm suhu kamar
|
Keras
|
Coklat
tua
|
Putih
kekuningan
|
Segar
|
Tidak
ada kerusakan
|
Terbuka
pada suhu kamar
|
Keras
|
Coklat
tua
|
Putih
kekuningan
|
Segar
|
Tidak
ada kerusakan
|
||
Kentang
|
3
|
Plastik
tertutup & dilubangi dlm suhu kamar
|
Masih
keras
|
Coklat
tua
|
|
Segar
|
Tidak
ada kerusakan
|
Terbuka
pada suhu kamar
|
Masih
keras
|
Coklat
tua
|
|
Segar
|
Tidak
ada kerusakan
|
||
Kentang
|
5
|
Plastik
tertutup & dilubangi dlm suhu kamar
|
Keras
agak empuk
|
Coklat
tua
|
|
Agak
kurang segar
|
Tidak
ada kerusakan
|
Terbuka
pada suhu kamar
|
Keras
agak empuk
|
Coklat
tua
|
|
Agak
kurang segar
|
Tidak
ada kerusakan
|
G.
PEMBAHASAN
Pada
praktikum kali ini, kami meneliti umbi-umbian, umbi yang kami dapatkan untuk
diamati dan diteliti adalah kentang. Kentang yang dipakai adalah kentang local
yang berukuran sedang. Pertama-tama kami mengamati kentang secara visual yaitu
dari segi bentuk, warna, serta keadaan fisik. Selain itu kami juga melakukan
pengukuran meliputi pengukuran panjang, lebar, diameter, dan berat. Setelah
kami melakukan pengamatan, ternyata kentang memiliki bentuk yang tidak
beraturan, tetapi kebanyakan kentang berbentuk oval dengan kulit luar yang
biasanya halus dengan bekas serabut yang khas. Kentang memiliki warna kulit
yang khas yaitu coklat tua dengan warna daging umbinya kuning muda agak putih
atau putih kekuningan. Dari ketiga sampel yang kami gunakan, ada satu sampel
yang busuk sehingga kulit luarnya mengalami kerusakan yaitu kulit luarnya
mengelupas.
Untuk
pengukuran, kami juga menggunakan tiga sampel kentang dengan ukuran yang
berbeda-beda. Kentang pertama memiliki panjang 5,535 cm, lebar 4,413 cm,
diameter 3,838 cm, dan berat 54,5 gram. Kentang kedua memiliki panjang 5,43 cm,
lebar 4,43 cm, diameter 3,848 cm, dan berat 60 gram. Kentang ketiga memiliki
panjang 5,115 cm, lebar 3,82 cm, diameter 3,013 cm, dan berat 37,5 gram.
Sehingga dari ketiga data tersebut diperoleh rata-rata panjang 5,36 cm, lebar
4,221 cm, diameter 3,566 cm dan berat 50,66 gram. Dari ketiga sampel yang
paling kurang baik adalah kentang ketiga, karena kentang ketiga mengalami
kebusukan sehingga beratnya lebih kecil dibandingkan dengan kedua sampel yang
lain.
Pengamatan
selanjutnya adalah pengamatan perubahan yang terjadi selama proses penyimpanan.
Dalam pengamatan ini, kami menggunakan dua sampel kentang dengan perlakuan yang
berbeda pula, yaitu kentang satu disimpan dalam kondisi didalam plastic
tertutup atau tertali dengan lubang kecil-kecil diplastik, sedangkan kentang
yang satunya dibiarkan terbuka. Kedua kentang tersebut sama-sama disimpan pada
suhu kamar. Hari pertama penyimpanan kedua kentang masih dalam keadaan segar
dengan tekstur yang keras. Untuk pengamatan hari ketiga, kedua kentang belum
menandakan adanya perubahan fisik, keadaan kentang masih terlihat segar dan
teksturnya juga masih keras. Hari kelima pengamatan, kedua kentang juga tidak
mengalami perubahan, secara fisik jika dilihat dengan mata keadaannya masih
segar namun teksturnya sudah agak empuk.
Kentang
memang bias bertahan lama dalam suhu kamar, apalagi jika disimpan dalam lemari
es, kentang akan terjaga kesegarannya. Kentang akan mulai layu jika disimpan
dalam suhu kamar selama 10 – 20 hari, tekstur kentang juga akan sudah mulai
empuk. Hal ini dikarenakan kadar air dalam kentang menguap keluar sehingga
menyebabkan kentang kekurangan air dan menyebabkan kentang menjadi layu.
H.
KESIMPULAN
a. Kentang
merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang ada.
b. Tanda
kesegaran kentang yaitu memiliki warna kulit yang coklat tua dan teksturnya
keras.
c. Cara
penggunaan kentang yang baik dengan mengupas kentang dari kulitnya, baru
dilakukan pengolahan selanjutnya.
d. Kentang
jika disimpan terlalu lama dalam suhu kamar akan layu atau kadar airnya
berkurang.
I.
DAFTAR
PUSTAKA
Beukema, HP. 1977. Potato Production. Weigeringen:
International Agriculture Centre
Hartoyo, Rifki. 2002. Mutu Kentang yang Berbeda Kadar Air dan
Lamanya Penyimpanan Ditinjau dari Hasil Uji Fisiknya. (http://depository.ipb.ac.id/handle)
diakses 2 April 2013
Kumar, D, dan P.F. Wareing. 1972. Factors Controlling Stolon Development in
the Potato Plan. New Phytol. 71:639-648
Sudarmadji, Slamet. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.
Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press
Sunarjono, H. 1975. Budidaya Kentang. Jakarta : Soeroengan
J.
LAMPIRAN
NO
|
NAMA
|
GAMBAR
|
FUNGSI
|
1.
|
Singkong
|
|
1.
Antioksidan,
anti kanker, anti tumor, meningkatkan nafsu makan
2.
Obat
rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja,
beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina.
|
2.
|
Ketela
|
|
1.
Antosianin
pd ubi bermanfaat sbg antioksidan yg dapat menyerap polusi udara, oksidasi
dlm tubuh dan menghambat penggumpalan darah shg kesehatan aliran darah lebih
lancer
2.
Antioksidan
pencegah kanker dan beragam penyakit kardiovaskuler
3.
Mencegah
gangguan pencernaan (wasir, sembelit)
4.
Antibakteri,
perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke
5.
Sumber
karbohidrat & pewarna alami
|
3.
|
Kimpul
|
|
1.
Untuk
obat bisul
2.
Dalam
makanan bias dibuat dodol, kerupuk kimpul, dan juga tepung kimpul
|
4.
|
Uwi
|
|
1.
Uwi
biasanya dipotong kemudian direbus dan dimakan bersama teh atau kopi
2.
Dapat
pula dihaluskan lalu dijadikan isi bakpia
3.
Sebagai
komponen rasa bagi es krim, susu, kue tar, serta cake
|
5.
|
Garut
|
|
1.
Penambah
nafsu makan,obat disentri
2.
Dibuat
kripik dan emping garut
3.
Dibuat
tepung garut
4.
Obat
eksim, perbanyak ASI, perasan umbi garut untuk penawar sengatan lebah
|
6.
|
Kentang
|
|
1.
Melancarkan
fungsi pencernaan
2.
Penurun
tekanan darah tinggi
3.
Baik
untuk penyakit jantung
4.
Mencegah
batu ginjal
|
7.
|
Ganyong
|
|
1.
Sebagai
konsumsi makanan
2.
Ampas
dari bahan kasar sisa pembuatan tepung ganyong dapat digunakan untuk makanan
ternak
3.
Ampas
ganyong sisa dari pembuatan tepung ganyong dibuat gumpalan sebesar dua kepal
tangan, kemudian dijemur sampai kering, gumpalan kering tersebut digunakan untuk
bahan bakar
4.
Sebagai
bahan campuran makanan (campuran nasi jagung, campuran bihun, bahan makanan
campuran bayi)
|
8.
|
Gembili
|
|
1.
Merangsang
pertumbuhan
2.
Meningkatkan
fungsi usus untuk membuang sisa-sisa makanan
3.
Meningkatkan
produksi vitamin B dan mendongkrak penyerapan kalsium
4.
Dibuat
tepung atau pati dan sebagai makanan pengganti atau makanan tambahan selain
beras
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar