FISIOLOGI
KESEHATAN
PEMBELAHAN SEL
Semua organisme eukariotik yang berkembang biak
secara seksual tergantung dari reproduksi sel. Hal ini karena zigot yang
terbentuk berasal dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma. Zigot yang
bersel tunggal harus mengalami pembelahan atau reproduksi untuk mencapai ukuran
tertentu. Bagaimanakah caranya?
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi
2 macam, yaitu pembelahan sel secara
langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak didahului
dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun
pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului dengan
pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel secara
langsung disebut amitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi
pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
Pembelahan amitosis terjadi pada bakteri,
Protozoa, dan ganggang bersel satu. Proses pembelahan ini tidak melalui
tahapan-tahapan pembelahan. Satu sel induk akan membelah secara langsung
menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga
sel tersebut bertambah banyak. Proses pembelahan langsung didahului oleh
pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan akhirnya
sel terbagi menjadi dua sel anak.
Pembelahan Sel secara Mitosis
dan Meiosis
Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua
sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada gonad (sel kelamin) yang menghasilkan sel
kelamin. Pembelahan ini menyebabkan terjadinya proses pertumbuhan dan
perkembangan jaringan dan organ tubuh makhluk hidup.
Siklus Sel
Siklus sel adalah rangkaian peristiwa perkembangan sel dengan
urutan tertentu yang akan kembali pada tahap semula. Siklus sel terdiri dari
dua tahap, yaitu interfase dan tahap mitotik.Interfase merupakan fase antara mitosis yang satu dengan mitosis
berikutnya. Interfase terdiri atas tiga tahap yaitu GI (awal dari interfase),
tahap S, dan tahap G2 (akhir dari interfase). Pada fase S terjadi sintesis atau
duplikasi DNA.
Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel
yang terjadi apabila sel anak mempunyai jumlah kromosom sama dengan jumlah
kromosom induknya. Fase-fase pembelahan mitosis adalah profase, metafase,
anafase, dan telofase. Dalam sekali membelah terdapat interfase. Selama
interfase tidak tampak adanya struktur kromosom .
Interfase
Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan
pembelahan tetapi sel sudah siap untuk membelah. Selama interfase sel tampak
keruh dan benang-benang kromatin halus lama-kelamaan akan kelihatan. Beberapa
ahli menganggap interfase bukan merupakan salah satu tahap dalam mitosis
sehingga interfase sering disebut fase
istirahat.
Profase
· Fase
terlama dan paling banyak memerlukan energi-energi yang terkumpul selama interfase
digunakan untuk membentuk gelondong-gelondong pembelahan.
· Pada
profase selaput inti dan membran inti melebur sehingga sel tidak tampak
memiliki membran inti.
· Benang
kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom. Setiap kromosom melakukan duplikasi
menjadi kromatid.
· Pada
sel manusia dan sel hewan, sentriol berpisah kemudian menuju kutub berlawanan
dan terbentuk benang spindel.
Metafase
Membran inti sudah menghilang dan
kromosom-kromosom berkumpul pada bidang ekuator, yaitu bidang tengah dari sel
sehingga kromosom tampak paling jelas. Sentromer dari seluruh kromosom membuat
formasi sebaris. Kromatid menggantung pada benang-benang spindel melalui
sentromer. Pada metafase, tampak adanya dua kromatid hasil penggandaan pada
profase yang sedang mengalami pembagian menjadi dua.
Anafase
Pada fase ini sentromer membelah dan kedua
kromatid dari setiap kromosom berpisah. Selanjutnya kromatid bergerak menuju ke
kutub sel melalui benang-benang spindel. Karena benang spindel melekat pada
sentromer maka sentromer bergerak terlebih dahulu pada pergerakan kromosom ke
kutub sel. Tiap kromatid hasil pembelahan mempunyai sifat yang sama dengan
induknya sehingga setiap kromatid merupakan kromosom baru.
Telofase
Kromosom yang telah berada di daerah kutub masing-masing
makin lama makin menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang
tipis. Serabut gelondong lenyap, sedangkan membran inti dan inti mulai
terbentuk kembali. Selanjutnya terjadi peristiwa pembagian inti (kariokinesis)
dan sitoplasma terbagi menjadi dua bagian (sitokinesis). Masing-masing bagian
mengandung satu nukleus yang memiliki 2n kromosom (diploid). Terbentuknya 2 sel
anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan induknya.
Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel
yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom
sel induknya. Meiosis terjadi pada alat reproduksi, yaitu pada gametosit (sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina). Pembelahan kromosom berlangsung dua
kali berurutan tanpa diselingi interfase, yaitu meiosis I dan meiosis II.
Meiosis I
Profase I
Pada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu
sebagai berikut.
- Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.
- Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.
- Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2
kromatid.
- Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat,
dan bergandengan.
- Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan
sentriol berpisah.
Metafase I
Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan
saling berhadapan di daerah ekuator. Setengah dari pasangan kromosom homolog
mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom homolog lainnya
mengarah ke kutub yang lain.
Anafase I
- Kromosom homolog berpisah dan menuju kutub yang
berlawanan.
- Kromatid belum berpisah karena sentromer masih satu
untuk satu kromosom.
Telofase I
Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid
berada di kutub. Selanjutnya terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses
sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak
mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang
haploid.
Meiosis II
Profase II
- Benang-benang kromatin kembali menebal menjadi kromosom.
- Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami
duplikasi lagi.
- Nukleus dan dinding inti melebur.
- Sepasang sentriol bergerak menuju ke kutub yang
berlawanan, kemudian mulai terbentuk benang-benang spindel.
Metafase II
- Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid
berjajar pada bidang pembelahan. Selanjutnya sentromer menempatkan diri di
tengah sel.
Anafase II
- Sentromer membelah menjadi dua. Masing-masing kromatid
berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.
- Kromatid tersebut merupakan kromosom baru.
Telofase II
- Kromatid sampai di kutub dan berubah menjadi benang
kromatin.
- Terbentuk kembali membran inti dan anak inti.
- Terjadi sitokinesis dan terbentuk 4 sel anakan yang
memiliki kromosom setengah dari induknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar